Jangan Nodai Kedaulatan Manusia Bernama “Mahasiswa”

Lewat beberapa kurun sebelum istilah “hak asasi manusia” mula menjadi topik perbincangan universal sekitar alaf ke-18, Islam sebenarnya telah terlebih dahulu menjuarai permasalahan yang berkaitan kemanusiaan serta mengangkat derajat manusia di tempat yang tertinggi.

Konsep ini seperti yang diistilahkan oleh al-Syahid Dr. Muhammad Sa‘id Ramadan al-Buti RHM disebut sebagai “siyādah al-insān” (kedaulatan manusia).

Setiap manusia yang dilahirkan di atas muka Bumi ini – dengan bebanan amanah “Khalīfah” tertakluk di atas pundaknya – mempunyai kedaulatannya yang tersendiri sebagai makhluk yang paling dimuliakan oleh Allah antara sekalian banyak makhluk ciptaan-Nya.

Hakikatnya, kedaulatan manusia ini merupakan kurniaan (tafaḍḍul) daripada Allah SWT jua. Maka, tidaklah pantas bagi seorang manusia itu melainkan hanyalah semata-mata perlu melunaskan tanggungjawabnya untuk bersyukur kepada Allah dan tidak pula kufur kepada-Nya.

Sebagai tambahan, Allah SWT menurunkan pula Syariat-Nya bagi membela kedaulatan manusia ini, seterusnya diselaraskan dengan pengabdian (ta‘abbudiyyah) kepada Allah.

Untuk itu, apakah patut bagi seorang manusia itu melakukan sesuka hati demi kepuasan dirinya – dengan alasan bahawa perkara tersebut merupakan ‘hak asasi’ peribadinya serta tidak boleh dipersoal?

Kalaulah diri sendiri pun punyai keterbatasannya, maka pantaskah untuk kita melakukan sewenang-wenangnya pula kepada manusia yang lain – dengan justifikasi bahawa orang lain itu lebih rendah tarafnya berbanding kita dan tiada hak untuk membela diri?

Ingatlah! Seluruh manusia itu adalah sama. Seluruh manusia itu memiliki hak dan daulatnya.

Sebutlah apa-apa jua jenis bangsanya sekalipun, atau apa-apa saja kedudukannya dalam masyarakat; sekali dia telah terlahir ke dunia ini, kita tidak layak sama sekali untuk menodai kedaulatan yang telah dikurniakan oleh Allah ke atas dirinya.

Ya, mahasiswa itu manusia, dan mahasiswa juga punyai kedaulatannya.

Kepada teman-teman mahasiswa, jangan sekali-kali kalian langgari kedaulatan kalian dengan memusnahkan reputasi kalian sebagai seorang penuntut ilmu (ṭālib al-‘ilm).

Kepada pihak atasan pula, jangan sekali-kali kalian rempuhi kedaulatan kami dengan tindak-tanduk kalian yang membebankan dan membakulsampahkan hak mahasiswa!


Catatan oleh:
AHMAD MUHAIMIN BIN AHMAD SAFARUDDIN
Pengerusi,
Jabatan Kajian dan Intelektual,
Gabungan Mahasiswa Islam Se-Malaysia 2019.

Tinggalkan komen

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.